[Fanfiction-1S] We All Don't Know Love

Minggu, 17 Juli 2011
WE ALL DON'T KNOW LOVE

Rating : General
Genre : Romance
Real post : 4 May 2010 ---> We All Don't Know Love
Cast : Super Junior Choi Siwon, Super Junior Eunhyuk, Park Chanyeon, Park Moonri, and others..
Author : Moon ◕‿-
HAPPY READING ^^

[Opening : FT. Tripple – You Don’t Know]
Don't you know? I waited for you everyday.
Don't you know? I am only looking at you, my love.
Don't you know? when you are happy and smiling
my love is even more happy from far away.
You don't know. You don't know because I never told you.
You don't know anything. How much I love you.
You don't know. You don't know because you can't hear me.
You don't know anything.
All my heart needs is you, don't you know?
Don't you know? At your angry face,
my love was crying even harder from far away.
You don't know. You don't know because I never told you.
You don't know anything. How much I love you.
You don't know. You don't know because you can't hear me.
You don't know anything.
All my heart can take is you.
Don't you know? Don't you know my heart cannot even speak?
I don't know love. I don't know any other love.
I don't know anything because I only remember your name.
I don't know love. I don't know even when another love comes.
I don't know anything. I don't know because I only remember you.

********************
“Mianhae, Chanyeon-a. aku tidak pernah menganggapmu lebih dari temanku.” Itu yang bisa dikatakan Eunhyuk setelah terdiam beberapa menit mendengar pengakuan Chanyeon.
“Kau…kau menyukai orang lain?” raut kecewa jelas terpasang diwajah Chanyeon.
“Soal itu– aku … eeh, aku menyukai." Eunhyuk terlihat ragu. "hhh~ aku menyukai adikmu,–“ ujar Eunhyuk akhirnya.

********************

Park Moonri baru saja menyelesaikan makan siangnya saat Chanyeon masuk kedalam rumah mewah dengan setengah berlari dan tangannya berusaha menutup wajahnya yang jelas sedang menangis.

“Onni,” panggil Moonri saat Chanyeon menaiki tangga. Yang dipanggil sama sekali tidak menyahut. Chanyeon langsung masuk kekamarnya dan menutup pintu kamarnya keras-keras.
“Onni waeyo?” Tanya Moonri pada bodyguard keluarga mereka, Choi Siwon yang juga baru memasuki rumah. Siwon hanya menggeleng.
“Cham, Agasshi. Bisa bicara sebentar?” Tanya Siwon.
“Oh? Geurae.”
“Tidak disini. Bagaimana kalau ditaman belakang, Agasshi.”
“Baiklah. Asal kau jangan memanggilku ‘Agasshi’ lagi.”
“Ahh~ aku lupa Moonri-ssi.”
“Kajja,”

Mereka berdua duduk ditaman yang berada tepat di belakang rumah mewah kediaman keluarga Park. Keluarga Park yang merupakan salah satu keluarga kalangan atas di Seoul. Anak sulung mereka, Park Jungsoo, sekarang sedang membantu sang ayah mengurus perusahaan mereka. Sedangkan ibu mereka, mengurus bisnis pakaiannya. Hanya tinggal dua orang anak perempuannya. Park Chanyeon dan Park Moonri.
Karena ny. Park khawatir dengan keadaan anaknya dirumah – walaupun di rumah itu sudah terdapat banyak pelayan – ny. Park memutuskan untuk memperkerjakan seorang bodyguard untuk menjaga mereka berdua. Choi Siwon.
Taman rumah itu juga tidak kalah indahnya dengan rumah mereka. Tentu saja dengan di urus langsung oleh Chanyeon dan Moonri, taman itu yang karena saking indahnya menjadi tempat setiap diadakannya perjamuan antara keluarga dan rekan kerja keluarga Park.

“Jadi, kau benar-benar akan berhenti menjadi bodyguard kami?” Tanya Moonri setelah Siwon mengatakan apa yang ingin dikatakannya.
“Chaesunghamnida, Aga – aa, ani. Moonri-ssi.” Siwon menundukkan kepalanya.
“Pasti karena menjaga orang inggris itu, lebih penting dibanding menjaga mereka berdua.” Raut wajah Moonri berubah menjadi muram.
“Bukan begitu. Hanya saja, aku tidak bisa menolak permintaan Sajangnim.”
“Arasseo. arasseo. kerja yang baik disana, ok?”
“Chogi, tolong aku menyampaikannya pada Chanyeon-ssi. Bisa?” Tanya Siwon hati-hati.
“Wae?”
“Aku tidak bisa mengatakannya langsung. Kalau boleh jujur, aku sebenarnya tidak ingin meninggalkannya.” Sahut Siwon, tapi ia baru menyadari sesuatu, “maksudku, tidak ingin meninggalkan kalian berdua.” koreksi Siwon.
“Kau…menyukai Chanyeon onni?” Tanya Moonri pelan.
“Entahlah. Atau mungkin memang iya aku menyukainya.”

Moonri terdiam beberapa saat. Begitu juga dengan Siwon. Mereka hanya fokus pada pandangan mereka masing-masing.
“Shireo!!” Moonri angkat bicara. “kau yang mengatakannya sendiri, ara?”
“Moonri-ssi…”
“Mwo? Tidak mau?”
Siwon menarik nafas panjang. “Algaeseumnida.”
“Pergilah. Bukannya kau bilang juga ingin menemui Appa?”
“Ne, agasshi.” Siwon berdiri dan membungkuk pada Moonri lalu pergi.
Moonri menarik nafasnya yang terasa berat. “Siwon menyukai onni. Kenapa bukan aku?” Gumam Moonri.  “Geundae, ada masalah apa dengan onni?” Moonri memandang sebuah patung yang berdiri ditengah-tengah air mancur. “sebaiknya aku melihatnya.”

********************

“Onni!” Moonri mengetuk pintu kamar Chanyeon. “Chanyeon onni,” Masih tidak ada jawaban.
“Onni, kau ada masalah apa?” Moonri mendekatkan telinganya untuk mendengar sesuatu didalam kamar Chanyeon. Onni sedang menangis?
“Chanyeon onni, kalau kau ada masalah, onni bisa cerita padaku.” Sekali lagi Moonri mengetuk pintu kamar Chanyeon.
“Pergi!!!!” Bentak Chanyeon tiba-tiba dari dalam kamar.
“Nde?”
“Pergi. Jangan peduli padaku lagi!!!!!” suara Chanyeon semakin keras meskipun masih terdengar isakan tangisnya.
“Ne.” jawab Moonri pelan kemudian berjalan dengan lemas menuju tangga.
“kenapa onni seperti itu?? Suasana hatinya sedang buruk. Hmm,” Moonri berpikir sebentar. “Aah~ geuraeyo!!! Onni sangat suka dengan coklat. Akan aku belikan coklat.” Moonri pun menuruni tangga dengan bersemangat. “Kim Ajusshi, tolong antarkan aku ke supermarket. Ajusshi?”

********************

Siwon dengan hati-hati mengetuk pintu kamar Chanyeon. “Agasshi, boleh aku masuk?” Siwon membuka pintunya pelan. ‘tidak dikunci?’ Siwon melihat keadaan didalam kamar. Chanyeon sedang duduk didekat jendela kamarnya. “Agasshi… kau ada masalah?” Siwon mendekati Chanyeon.
“Duduklah.” Ucap Chanyeon.
“Ne.” Siwon duduk dikursi tepat didepan Chanyeon. “Agasshi, kenapa denganmu hari ini?”
“Menurutmu bagaimana?”
“Ne?”
“Orang yang kusukai ternyata menyukai adikku sendiri. Menurutmu bagaimana?” Chanyeon tidak menatap pada lawan bicaranya. Pandangan terus melihat keluar jendela.
“Kau menyukai seseorang?”
Chanyeon memaksakan senyumannya. “Aku menyukainya sejak dulu. Dan ternyata dia menyukai Moonri.”
“Kalau boleh tau, siapa?”
“Eunhyuk.”
“Dia bukannya anak rekan kerja Tn. Park?”
“Ne.”
“Ternyata karena ini.” Siwon menatap Chanyeon dalam-dalam. Terlihat mata Chanyeon mulai memerah tanda ia akan menangis lagi. Siwon berdiri…

********************

Moonri baru saja pulang dengan membawa sekotak coklat kesukaan Chanyeon. Ia kemudian menaiki tangga menuju kamar Chanyeon.
kamar Onni tidak ditutup? dari tangga ia melihat kamar kakaknya itu terbuka lebar. Lalu melanjutkan langkahnya.
“Onn–“ Moonri tidak percaya apa yang dilihatnya sekarang ini. Didalam kamar itu, Siwon sedang memeluk Chanyeon. Dalam sekejap kotak coklat yang ia genggam terjatuh. Moonri lalu setengah berlari menuju kamarnya yang terletak di ujung lantai dua.

********************

Siwon mengambil sebuah kotak tanpa pemilik tidak jauh dari kamar Chanyeon. “coklat siapa ini? Chogi… “ Siwon menahan langkah seorang pelayan.
“Ne.” sahut pelayan itu.
“ini coklat siapa?”
“igo, bukannya tadi Moorni Agasshi baru membelinya.”
“ne? Moonri?”
“kenapa ada disini?”
“molla.”
“ooo~ gamsahamnida.”
“ne.” pelayan itu melanjutkan langkahnya turun ke tangga.
“kenapa Moonri tiba-tiba membeli ini? Dimana dia?”
********************
Moonri membuka matanya saat sinar matahari pagi yang menyilaukan matanya.
“ooo, agasshi. Sudah bangun?” seorang kepala pelayan baru saja memasuki kamar Moonri.
“jam berapa sekarang?”
“jam 7 pagi.”
“mwo?? Jam 7? Siwon dimana?”
“Siwon-ssi. Dia sedang bersiap-siap berangkat ke bandara.”
“haiishh~” Moonri dengan segera meninggalkan kamarnya dan langsung menuju keruang makan. Disana sudah ada appa, omma, Jungsoo dan Siwon sedang menyelesaikan sarapan mereka.
“appa, omma kapan kalian pulang?” Tanya Moonri.
“ya. Kau tidak menanyakan oppamu ini?” potong Jungsoo tiba-tiba.
“semalam. Dan ternyata dua anak omma ini sudah tidur. Sini. Duduk sebelah omma.”
“mana Chanyeon.” Tanya sang ayah.
Moonri menduduki kursi disebelah ommanya. “ee, mungkin masih dikamar. Cham, Siwon-ssi. Jam berapa kau berangkat?”
“sebentar lagi, Agasshi.”
“cepat sekali.”
“kenapa, Moonri-a. sepertinya kau tidak senang.” Ny. Park membelai rambut Moonri.
“kalau tidak ada Siwon, kami dengan siapa?”
“ya! Kau melupakan oppa mu ini?”
“haiishh ~ oppa, kenapa kau selalu saja yang menjawab.”
“mulai sekarang appa akan mengurangi jam kerja Jungsoo. Jadi dia bisa cepat pulang untuk menemani kalian.”
“hhh~ kenapa aku? Padahal Moonri saja sudah berumur 16. Kenapa harus ditemani.” Sahut Jungsoo.
“Jungsoo-a.” tegur ny. Park.
“kalau begitu, apa aku boleh berangkat sekarang?” sahut Siwon tiba-tiba.
“geurae. Benar tidak ingin kami antar sampai bandara?” Tanya Tn. Park
“gamsahamnida, tapi saya bisa sendiri, tuan.”
“kalau begitu hati-hati dijalan.”
Siwon berdiri dan menbungkukan badannya lalu pergi.

********************

Siwon baru akan masuk kedalam mobil dan tiba-tiba Moonri memanggilnya.
“ya. Kau tidak beritau onni?”
“tidak perlu lagi, Agasshi. Tidak ada gunanya.”
“nde? Kalau begitu aku akan memanggilnya.”
“jangan. Dia sedang marah padamu.”
“yee? Marah? Aku?”
Siwon menganggukan kepalanya. “orang yang ia sukai ternyata menyukaimu.”
“maksudmu?” Moonri semakin tidak mengerti arah pembicaraan Siwon.
“aku harus pergi sekarang.”
“chankaman!” Moonri menahan tangan Siwon. “Siwon-ssi. Untukku, kau tetap yang terbaik. Jaga dirimu ya.” Moonri tersenyum. “aaahh~ tapi sebenarnya kalau bisa aku menyuruhmu jangan pergi.”
“uri Agasshi, kau juga tetap yang terbaik!”
“setelah Chanyeon onni?”
Siwon terdiam sebentar. “tidak. Kalian berdua yang terbaik.” Siwon mengacak rambut Moonri pelan. “aku pergi dulu.” Laki-laki itu lalu masuk kedalam mobil. Dengan cepat mobil itu pergi dari hadapan Moonri.
“Siwon-a, choaeyo.” Moonri tetap melambaikan tangannya. “hhh~ onni jinja… haiishh~ siapa yang dia sukai dan suka padaku? Harus kutanya.” Moonri kemudian melangkah masuk ke dalam rumah. “Ommaaa…”

********************

“ternyata kau disini, onni.” Moonri duduk disamping Chanyeon yang sedang membaca sebuah buku. “Onni…”
“kau ini selalu menganggu.” Chanyeon beranjak pergi dari duduknya.
“kenapa kau marah padaku?” sahut Moonri membuat langkah Chanyeon terhenti. Moonri lalu berdiri dan berjalan mendekati Chanyeon. “kenapa kau marah padaku?”
“kau tau kenapa?”
“karena orang yang onni sukai malah menyukaiku?”
“kau sudah tau itu.” Chanyeon melemparkan pandangannya kesamping.
“lalu…onni kira aku tidak marah karena orang yang aku sukai ternyata menyukai onni?”
“apa maksudmu?”
“kau tidak pernah tau perasaan orang lain. hanya mementingkan perasaanmu.”
“ya. Park Moonri, sopan sedikit padaku.”
“Siwon sudah tidak disini lagi.dia akan ke Inggris.”
“wae?”
“Onni…kenapa kau begitu???” Moonri menggenggam kuat kedua lengan Chanyeon. “Onni tidak tau, Siwon itu menyukaimu. Kenapa onni seperti ini?”
“mworagoyo?”
“Onni cepat susul dia.” Moonri melepaskan genggamannya.
“kemana dia?”
“bandara. Ppali kka!!”

********************

Eunhyuk masuk kedalam mobilnya. Tiba-tiba pandangannya terhenti pada semua gelang.
“ini kan gelang Chanyeon?” Eunhyuk mengambil gelang itu. Lalu ia mengambil hp-nya dan menekan beberapa digit nomor.
“appa…aku akan sedikit terlambat!” hanya satu kalimat itu kemudian Eunhyuk mengakhiri pembicaraannya dan masuk kedalam mobil. Mobil itu berjalan ke arah kediaman keluarga Park.

********************

“tuan muda Lee.” Sapa seorang kepala pelayan sambil membungkukan badannya ketika Eunhyuk masuk ke dalam rumah keluarga Park. “ada yang bisa saya bantu?”
“Chanyeon dimana?” Tanya Eunhyuk.
“Chanyeon Agasshi ada di taman belakang bersama Moonri Agasshi.”
“Moonri?” Eunhyuk tersenyum sekilas. “gamsahamnida”
“ne.”
Dengan langkah santai, Eunhyuk berjalan ke arah taman belakang. Dari jauh, terlihat dua orang perempuan itu sedang asyik berbincang. Tetapi, saat Eunhyuk makin mendekat, suara mereka berdua terdengar saling bentak-membentak.
“ya. Park Moonri, sopan sedikit padaku.” Ucapan Chanyeon membuat Eunhyuk terkejut. Ia memilih tidak mendekat lagi. Eunhyuk berdiri dibalik pohon tidak jauh dari kedua orang itu. ‘ada apa dengan mereka berdua?’
“Onni…kenapa kau begitu??? Onni tidak tau, Siwon itu menyukaimu. Kenapa onni seperti ini?”
‘Siwon??’ batin Eunhyuk.
“bandara. Ppali kka!!” kali ini Eunhyuk melihat Chanyeon berlari meninggalkan taman. “Chanyeon-a…” panggilnya. Sepertinya Chanyeon tidak lagi mendengarnya. Eunhyuk mengalihkan pandangannya pada Moonri yang masih berdiri ditempatnya.

********************

Begitu sampai dibandara, Chanyeon langsung saja berlari kedalam dan mencari Siwon.
“Siwon-ssi,” Teriaknya.
Sudah sekitar 5 menit, tapi Chanyeon masih belum melihat batang hidung orang yang dicarinya. Kelelahan, Chanyeon memilih bertanya pada seorang petugas.
“pesawat ke Inggris? Baru saja pergi sekitar 1 jam yang lalu.”
“nde?”
“maaf, saya masih ada urusan.”
Chanyeon terduduk dilantai. Rasa lelah dan sedih bercampur aduk dalam pikirannya sekarang. sekaligus rasa marah. Kenapa ia tidak lebih awal tau tentang ini semua. Benar kata Moonri. Ia hanya mementingkan perasaannya saja.
“Choi Siwon…”
Chanyeon menyeka air matanya yang mulai membasahi matanya.

********************

“aaa~ sialan! Kenapa tidak ada yang bilang kalau pesawat akan berangkat sebelum jam 7.” Siwon terus-terusan mengomel seperti itu. Ia baru saja keluar dari toilet. Suasana hatinya sekarang panas. Bagaimana tidak? Ternyata pesawat yang ditumpanginya berangkat lebih awal dari jadwalnya. Atau mungkin ia yang terlambat? Entahlah. Yang jelas sekarang ia harus menunggu pesawat berikutnya yang akan berangkat sekitar jam 10 nanti. “masih 2 jam lagi.” Siwon melirik jam tangannya.
“Choi Siwon…”
Suara itu menyentak Siwon. Seseorang memanggilnya. Walaupun suara itu terdengar samar, tapi jelas kalau suara itu memanggilnya. Dan ia kenal suara itu. ‘Park Chanyeon,’ pandangan mata Siwon menangkap seorang gadis yang sedang menangis tersedu-sedu. Dan lagi, gadis itu memanggil namanya? Siwon menarik nafasnya dalam-dalam.
“Chanyeon-a, kau selalu membuatku bingung apa yang harus kulakukan sekarang.” Siwon sedikit berbisik kemudian mengambil ponselnya.
“halo, Sajangnim. Jeongmal chaesunghamnida. Aku tidak bisa menerima tawaranmu itu. Ada masalah lebih penting disini. Ne, chaesunghamnida.” Siwon menutup ponselnya lalu berlari ke arah Chanyeon.
“Chanyeon-a,” Siwon berjongkok dihadapan Chanyeon yang sedang menutup wajahnya dengan kedua tangannya. “Choi Siwon sudah disini.”
Chanyeon membuka tangannya. Betapa terkejutnya melihat siapa yang ada dihadapannya itu. “Siwon-ssi.”
“ne?”
“neo…” tidak bisa berkata lagi, Chanyeon langsung memeluk Siwon. Tidak peduli mereka sedang menjadi tontonan orang-orang dibandara itu. “kajima…” bisiknya pelan.
Siwon menyambut pelukan Chanyeon itu. “aku ada untukmu selamanya…” Siwon mempererat pelukannya.

********************

“aku tidak apa-apa…geurae. Aku tidak apa-apa.” Moonri masih tetap berdiri ditempatnya. Moonri menggigit bibir bawahnya dan mengepalkan tangannya kuat. Dan berusaha tersenyum. “Choi Siwon…”
“tidak apa-apa. Walaupun hanya bertepuk sebelah tangan. Nan gwancahana.” Ia memperkuat kepalan tangannya. “Onni lebih baik dariku…geurae!”
“Moonri-a,” Eunhyuk yang sedari tadi hanya memperhatikannya dari belakang sekarang muncul dihadapan Moonri.
“jangan berbohong lagi.” Tiba-tiba Eunhyuk menarik Moonri masuk dalam pelukannya. “kau boleh menangis sekarang.”
Isakan tangis pelan Moonri menjadi semakin kuat. Eunhyuk pun mempererat pelukannya. “tidak apa-apa. Biar aku yang menggantikannya.”
“ne?” Moonri menatap Eunhyuk sekilas.
“kau ini jelek sekali kalau menangis”
“ya!”
“aku hanya bercanda.” Ucap Eunhyuk kemudian menyeka air matanya Moonri. “tidak ingin menangis lagi?”
Moonri menggeleng pelan.
“baguslah. Ayo ikut aku. Kita pergi jalan-jalan!”
“ne!”

THE END

Give your comment ^^
Author : Park Moonri
Contact : @Moonri950418

0 komentar:

Posting Komentar