[Fanfiction-1S] Sweet Cake For Love ♥

Minggu, 17 Juli 2011
SWEET CAKE FOR LOVE

Rating : General
Genre : Romance
Real post : 15 April 2010, this ---> Sweet Cake For Love
Cast : Super Junior Lee Donghae, Kim Yoonrae, Park Moonri.
Author : Moon ◕‿-
HAPPY READING ^^

  ******************
Pagi itu, toko kue “Love Cake“ dipenuhi pengunjung yang datang untuk membeli kue ataupun untuk makan kue ditempat itu. Ya. Toko kue itu memang terkenal karena kue-kue dengan rasa yang sangat enak di lidah. Dan juga pelayannya yang ramah, meskipun hanya dijaga oleh satu orang gadis muda, Kim Yoonrae.
 
Kring..kring..kring.. 
Bunyi bel kecil menandakan datangnya seorang pelanggan. Seorang pemuda kira-kira berusia 20an menarik perhatian seluruh pelanggan toko itu.

“annyeong hase-“ Yoonrae tercekat saat melihat pemuda itu. Laki-laki itu membuka kacamatanya dan memperlihatkan sepasang mata yang membuat seorang Yoonrae terpana melihatnya.
“ agaeshi?“ Laki-laki itu melambai-lambaikan tangannya didepan wajah Yoonrae. Mencoba menyadarkan Yoonrae yang sepertinya sedang tidak berada didunia sadar. “agaeshi?“
“ooo, chaesunghamnida! Mau beli apa tuan? “ 
“Strawberry cake. Ada?“
“Ada. Mau makan disini atau dibungkus?“
“Dibungkus.“
“Chankaman gidariseyo!“



******************

laki-laki semalam tampan sekali, Yoonrae membatin.

Hari ini, sang pemilik toko ini sedikit berbeda dari hari-hari biasanya. Dia lebih banyak melamun saat sedang tidak ada pembeli datang. Bahkan untuk hari ini, didepan pelanggannya, ia sudah melamun 3 kali. Melamun sambil tersenyum. Karena laki-laki itu –

Kring..kring..kring..

“dia datang lagi“ napas Yoonrae terhenti beberapa saat ketika melihat siapa yang baru masuk ketokonya. Yoonrae memperhatikan setiap langkah laki-laki itu. Laki-laki itu berjalan menuju meja yang dikhususkan untuk dua orang di dekat jendela. Sama sekali tidak bisa mengalihkan pandangannya dari laki-laki itu.

******************
I think I love you
It must be true
I’m falling for you
I didn’t realize it
I can now see that you’ve already grown
Grown deep in my heart

******************

Detik-detik setelah Yoonrae mendapatkan kembali kesadarannya, ia berjalan ke arah meja yang di tempati oleh laki-laki itu. Berharap setelah dirinya berdiri tepat di samping meja itu, detak jantungnya tidak lagi sekencang ini. Langkah kakinya terasa berat.

“Annyeong haseyo. mau pesan apa?“ Yoonrae memaksakan wajahnya untuk menampilkan senyum termanisnya meskipun itu membuat wajahnya semakin panas.
“Nanti saja, bisa? aku sedang menunggu seseorang.“ jawab laki-laki itu sebelum ponselnya berbunyi dan ia menjawabnya. Yoonrae melihat mimik wajahnya yang terlihat senang saat menerima telepon itu, kemudian ia berbalik berjalan menuju ke tempatnya semula. Ya, tidak setelah ia mendengar laki-laki itu memanggil nama seorang perempuan yang mungkin sedang berbicara dengannya ditelepon. “Moonri-ssi ..“


******************
My heart is beating
You have taken my heart
I will tell you now
I will be brave
May I love you now?

******************

Tiga menit tidak terasa. Seorang gadis memasuki toko kue itu. Yoonrae memperhatikannya berjalan tepat ke arah meja itu. Meja dimana 'sang pangeran' tempati. Laki-laki itu berdiri dan memberi senyuman yang indah kepada gadis itu. Ya, kepada gadis itu. Hhh! Yoonrae merasa ingin sekali mengusik pemandangan itu sekarang. Tapi… pelanggan tetap lah pelanggan. Ia harus melayaninya.

“Agaeshi,“ suara gadis itu membuat Yoonrae harus melangkahkan kakinya yang sekarang terasa tidak lagi berisi tulang. Satu langkah demi satu langkah. Ahh! Demi sejuta strawberry cake, kenapa berjalan terasa seperti pekerjaan tersulit di dunia?
“Pesan brownies satu. Donghae-a, kamu pesan apa?“ gadis itu mengucapkan pesanannya dan itu terasa menjadi keberuntungan bagi Yoonrae. Jadi namanya Donghae, batin Yoonrae.
“Jadi, pesan brownies dua ya.“ gadis itu kembali mengulangi pesananya.

******************

Hari ini, hari ketiga setelah tingkah tak beres Yoonrae selepas ia bertemu 'pangerannya'. Dan hari ini juga, Yoonrae merasa toko nya sedikit lebih sepi dbanding hari-hari biasanya. Suasana yang dirasakannya sekarang seakan dapat membuatnya tertidur dengan sukses. Berharap ada sesuatu yang menarik yang bisa menghilangkan rasa kantuknya ini. Misalnya ada seekor kelinci yang meloncat masuk ke tokonya lalu berbicara padanya bahwa ingin membeli 'carrot cake' dan lalu pergi lagi dengan cara terbang menggunakan kedua telinganya. Huufftt!
Tuhan memang yang paling mengerti. Baru saja Yoonrae berkomat-kamit dalam hatinya, keinginannya telah terkabul. Bahkan lebih dari sekedar seekor kelinci berbicara dan terbang. Di hadapannya kini berdiri sosok 'pangerannya'. Lagi lagi dan lagi. Apakah memang mereka berjodoh setiap harinya selalu bertemu? Yoonrae memukul kepalanya pelan berusaha menghilangkan pemikirannya beberapa detik lalu.
Donghae lagi dan lagi menempati meja di dekat jendela. Tapi, hari ini Ia kelihatan berbeda. Begitulah pendapat Yoonrae. Setelah menarik napas dalam-dalam, ia berjalan menuju ke tempat pelanggannya satu ini.

“Annyeong haseyo.. mau pesan apa?“ Yoonrae terpaksa harus menundukan kepalanya karena laki-laki didepannya ini terlihat tidak ada tenaga untuk mengangkat kepalanya. Dan saat itu juga Yoonrae mendapati 'pangerannya' ini sedang…menangis?
“Gwanchaseumnida? Aa- chankamanyo?!“ Yoonrae dg secepat kilat melesat ke tempat penyimpanan cake-cake buatannya dan mengambil satu.


******************
Even small pains make me teary
My heart cries out
When I pass by you
You are the whole world
I dream for only you
I hold my breath in front of you

******************

“ Donghae-ssi, ini Crémé Brulee, pudding ala Prancis.. untukmu gratis !!! “ sahut Yoonrae dengan senyum mengembang seakan sedang mempromosikan salah satu pudding terlezat di dunia.

 







“Tidak mau? Baiklah.. aku taruh disini saja ya, tuan!“ Yoonrae meletakkan pudding itu di atas meja. Sekarang, ia seakan telah mengenal Donghae bertahun-tahun. Cara berbicara seperti sedang menghibur seorang anak kecil yang sedang menangis. Yoonrae kemudian berjalan meninggalkan Donghae sendirian. Baru saja satu langkah…
“Ternyata cinta bertepuk sebelah tangan itu sangat sakit ya?“ ucapan Donghae membuat langkah Yoonrae terhenti.

Yoonrae lalu duduk tepat di depan Donghae. “Memang sakit… tapi, bisa mencintai seseorang itu adalah menyenangkan, kau tau?“
“Maksudmu?“ 
“Cinta! Membingungkan. Kau menyukai orang lain tapi orang itu menyukai orang lain lagi. Dari itu kau bisa belajar melepaskan. Setelah kita belajar melepaskan, kita juga harus belajar untuk tidak melepaskan. Suatu saat nanti ntah besok atau lusa atau kapanpun, kita akan dipertemukan dengan seseorang yang memang di takdirkan untuk kita. dan saat itu tiba, buatlah orang itu menyukaimu… selangkah demi selangkah. Dan diam-diam akan akan sadar, semua itu adalah perjalanan yang menyenangkan.“ jelas Yoonrae panjang lebar.

Donghae tersenyum. “Kau tau banyak? “
“Penjelasan tadi tidak gratis. Kau harus bayar!“
“Berapa?“
“Apanya berapa? Bukan dengan uang maksudku. Kau harus bayar dengan makan pudding ini ! Perasaanmu akan menjadi lebih baik.“
Alis Donghae terangkat. Tapi beberapa detik kemudian ia kembali tersenyum. Ia mengambil sesendok pudding dan memakannya. Yoonrae memperhatikannya sambil bertopang dagu.
“Ini pudding terenak yang pernah kumakan!“

******************

“Apa kemarin aku salah bicara? Kenapa dia tidak datang lagi dua hari ini? Haiish~ Yoonrae babo! Siapa kamu harus menyuruh orang datang ke tokomu setiap hari?“ Yoonrae yang sedang mengelap meja-meja ditokonya menghempaskan tubuhnya dikursi didekatnya. “Tapi, sepertinya dia baru saja ditolak? Kasihan sekali sekali melihat wajahnya yang manis itu menangis. eh?? Haish~ micheoso! hentikan pikiran gilamu itu Yoonrae!“ Yoonrae berbicara pada dirinya sendiri.

Kring..kring..kring..

Mendengar bunyi bel itu Yoonrae segera berdiri tegap untuk menyapa pembelinya. “Annyeong hase–“ kata-katanya terhenti saat melihat siapa yang baru masuk ketokonya. Yoonrae membatin, Perempuan itu… dengan laki-laki lain? aaa – pantas saja Donghae meraung-raung!!!
 
“Agaeshi… pesan birthday cake satu ya.“
“Ne. chankaman gidariseyo.“
“Aah– agaeshi, kuemu enak sekali. Apa kau mau membagi resep denganku? Aku ingin mencoba membuatnya untuk kedua orang tua ku! “
“Gamsahamnida! Hmm, resepnya sudah aku tulis semua dibuku ini. Dan ini pesanannya.“ Yoonrae mengambil sebuah buku dan menyerahkannya pada pembelinya yang satu ini. Benar juga.. bagaimana kalau aku buatkan kue untuk Donghae?, batin Yoonrae.

“Chogi – namamu Moonri?“ Tanya Yoonrae ragu.“Ne,“ jawab Moonri sambil membolak-balik buku yang baru saja diterimanya.
“Moonri-ssi yang kemarin datang dengan Donghae?“
“Ne, geurae. Waeyo?“ raut muka Moonri sedikit berubah.
“Boleh saia minta alamat rumah Donghae? Untuk mengantar pesanan kuenya?“
“ kue? Untuk ulang tahunnya kah?“ Tanya Moonri.
“Ulang tahun?“
“Geurae.. lusa adalah ulang tahunnya. Apa dia memesan kue?“ ucap Moonri.

******************
I remember the image of you
Who waited for me again today
From the time to time
When things get though
I always think of you
Thank you.

******************

Donghae baru saja keluar dari kamar mandi saat bel apartemennya berbunyi. “Ne, chankamanyo.“ Donghae dengan segera berjalan menuju pintu apartemennya mendengar seseorang mengetuk pintunya.
“Annyeong haseyo!“ Yoonrae tersenyum lebar saat Donghae membukakan pintu.
Donghae membelalakan matanya begitu melihat siapa tamunya, “Neo? Bagaimana kau? “
“Yoonrae.. panggil aku Yoonrae ! “
“Otteokhe?“
“Saengil chukha hamnida!“ Yoonrae membawa sebuah kue ulang tahun dan langsung menyerobot masuk kedalam apartemen Donghae. Donghae hanya bisa mematung di depan pintu.

“Ya, cepat kemari!“ panggil Yoonrae.
“Darimana kau tau?“ Donghae berdiri disamping Yoonrae yang tengah sibuk memasang lilin diatas kue bawaanya.
“Apanya? Apartemenmu atau ulang tahunmu?“
“Dua-duanya.“
“Akan kuberitahu setelah kau meniup lilin ini. Ppali !! hana.dul..set. Ya! Tiup!“ seru Yoonrae layaknya seorang anak kecil.
Alis Donghae terangkat tinggi. “Kau ini aneh sekali!“
“Ya sudah, aku bawa pulang kuenya. “
“Ya! itu kan kue untukku!“ Cegat Donghae melihat Yoonrae yang siap-siap memasukan kue itu kedalam kotak.
“Tiup!“
Donghae meniup lilinnya disambut tepuk tangan oleh Yoonrae. “Saengil chukaeyo, Donghae-ssi. sekarang makan kuenya! ini namanya Blueberry Rare Cheesecake. Kau tidak ada masalah dengan blueberry kan? Nah ini.“



“Gomapta. Untuk kedatanganmu, kue ini, dan untuk mengingat ulang tahunku, gomapta!“
“Spesial untuk pelanggan setia toko kue ‘Love Cake’, jadi tidak masalah.“ Yoonrae tersenyum manis.
“Karena kau orang pertama yang mengucapkan selamat ulang tahun, aku kasih hadiah. Mulai sekarang kau diwajibkan membuat kue untukku. Setiap hari!“
“Itu kau sebut hadiah?“
“Sekali lagi. Yoonrae-a, maukah kau membuatkan aku kue setiap hari? Hanya untukku?“ pinta Donghae.

Yoonrae tanpa sadar sedang menahan napasnya mendengar ucapan Donghae. Mungkinkah hari ini adalah hari dimana semua Dewi keberuntungan turun kebumi? Astaga. Apa yang baru dikatakan Donghae barusan itu seperti mimpi.
Yoonrae tersenyum, “Baik! Tapi, kalau kau harus menemaniku pergi membeli bahan untuk membuat kue,“
“Ok! Untuk memastikan semua bahan yang kau beli itu berkualitas.“ jawab Donghae
Yoonrae tersenyum geli. “Lalu, kau harus membantu aku menjaga toko. Sangat membosankan menjaga toko sendirian.“ Yoonrae berpura-pura menguap.
Tiba-tiba saja Donghae mengoleskan krim dari kue ulang tahunnya di pipi Yoonrae. Pipi kanan Yoonrae sukses didarati oleh olesan krim dari Donghae. Tanpa tunggu lama, Donghae langsung menyelamatkan dirinya dari serangan balasan dari Yoonrae.
“Ya ! Donghae! haish~“

Donghae menjulurkan lidahnya ke arah Yoonrae.
“Omo! Ya! Tunggu pembalasanku! Ya!“
Akhir kisah, mereka bermain kejar-kejaran dengan senjata krim kue di jari masing-masing di dalam apartemen yang cukup luas itu.


THE END ♥

Give your comment ok? 
Author : Park Moonri
Contact : @Moonri950418
 

0 komentar:

Posting Komentar